RSS

Filosofi Sebuah Rumah

Setiap diri pasti berkeinginan untuk mempunyai rumah. Keinginan itu diwujudkan dengan beragam cara: menabung, KPR, warisan, atau hadiah. Rumah yang paling membanggakan tentu rumah yang diperoleh dengan cucuran keringat sendiri. Diawali kemampuan kita membeli tanah. Lalu, kita pun berencana untuk membangun rumah idaman itu. Kita siapkan gambar, estimasi biaya pembangunan, dan seni interior serta eksteriornya.

Rumah yang kita bangun akan menjadi lebih baik jika digambar atau dikonsep. Setidaknya, gambar akan mengilustrasikan bentuk dan suasananya. Ketika gambar sudah dianggap baik, kita lanjutkan dengan menabung bahan bangunan. Bolehlah kita menitip tabungan ke toko bangunan.

Kita pun mulai membangun rumah. Kita bangun pondasi yang kokoh. Terlebih, jika rumah itu berbentuk vertical atau bertingkat. Semua titik harus menggunakan cakar ayam. Dari pondasi itu, kita akan memperoleh gambaran awal bahwa rumahku akan mempunyai sekian kamar. Dapur dan kamar mandi terletak di pojok. Dan seterusnya….!

Ketika rezeki datang, kita pun melanjutkan pembangunan dengan menyusun bata untuk dindingnya. Dengan susunan yang rapih, bangunan itu akan terlihat indah dan kokoh. Akhirnya, semua dinding terselesaikan. Program rumah itu dilanjutkan dengan memberikan genteng yang bagus. Kita harus memilih genteng yang antipecah, ringan, dan tidak bocor. Jika dikehendaki, genteng itu berwarna mencolok agar menjadi identitas rumah kita. Rumah kita bagus sekali, bukan?

Sudahkah rumah kita layak huni? Belum. Disebut rumah jika ada isinya. Kita tentu tidak bersedia menempati rumah kosong. Rumah yang baik adalah rumah yang “kotor” karena banyak perabotnya. Kita pun berbelanja peralatan rumah. Kita susun sofa, buffet, meja makan, dan beragam asesoris rumah. Nah, ini baru rumah idaman.

Sebenarnya, hidup itu juga seperti rumah. Kita hidup tidak boleh sekadar hidup. Kita harus mempunyai gambar yang jelas tentang hidup kita. Ketika gambaran hidup yang baik diperoleh, kita isi hidup itu dengan membangun prinsip dan keyakinan yang matang. Kita tidak boleh setengah hati untuk melakukan segalanya. Jika bersikap setengah hati, hasilnya pun pasti juga hanya setengah.

Keyakinan yang kuat tentang masa depan akan menjadi pegangan hidup. Kita melangkah untuk meraih cita didasarkan pada pondasi keyakinan itu. Bukankah Tuhan menentukan hasil kita seperti isi batin kita? Isi hati (niat) atau batin kita harus berkualitas.

Niat saja belum cukup. Kita bangun niat itu dengan kinerja yang baik. Kita harus berniat segalanya untuk mencari “sekadar” kehebatan Tuhan. Bekerjalah semata untuk beribadah. Hendaknya dijauhkan dari niat bahwa bekerja itu mencari uang. Uang itu bukan tujuan, melainkan akibat sebuah perbuatan.

Ketika kinerja sudah dinilai baik, kita hiasi diri kita dengan pesona. Tunjukkanlah kelebihan positif kita sekadar untuk memotivasi. Hendaknya dijauhkan dari perasaan sombong. Ketika kita sudah mampu menunjukkan pesona diri, orang akan menilai diri kita: pribadi berkharisma nan bersahaja.

Seperti pesan bijak nenek moyang, meraih itu lebih mudah daripada mempertahankan. Ketika nama baik sudah diperoleh, kita berkewajiban untuk menjaga raihan itu. Untuk menjaga kharisma itu, kita perlu menanamkan kebaikan tanpa mempertimbangkan perbedaan. Kita ringankan kaki untuk membangun semangat berbagi. Jika itu sudah dilakukan, tampaklah kini rumah kita yang sebenarnya: kokoh, indah, berpenghuni, dan terjaga. Itulah konsep baiti jannati yang hakiki. Nah, seperti apakah rumah Anda? (www.gurumenulisbuku.blogspot.com)
Selengkapnya...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rumah Untuk Kita

 Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin akan memikirkan sedikit untuk menata rumah mereka untuk menyambut seseorang yang akan menjadikan teman hidup , sperti seorang istri . Suami mau tidak mau harus membuat kan rumah idaman untuk mereka tinggal .. Apalagi kalau sudah mempunyai seorang pemeriah keluarga . suara anak kecil disana sni .. sudah semestinya membuatkan ruangan yang lebih besar untuk mereka bergerak . Sedikit berlarian kesana kemari .. dibawah ini ada sedikit gambaran bagi anda-anda semua yang baru saja berkluarga dan ingin membangun istana keluarga .

1. Tanya lah pada istri anda ingin mempunyai rumah yang sperti apa .. ingin tempat yang seberapa besar dan tanyakan juga apa fungsinya .. Setlah itu mulailah memikirkan angan-angan istri anda . misalnya mencari-cari info di internet , atau malah anda bisa berkreasi snediri dengan berbekal pemikiran dari istri anda .

2. Mulai kalkulasikan semua kebuthan anda untuk membangun sebuah istana impian , dan mulai lakukan semua nya dengan gerak sigab .. dengan tidak lupa berbekal dengan konsep dari yang sudah anda bicarakan bersama . Kalkulasikan dari mulai bahan yang akan anda pakai sebagai penopang istana anda .

3. Kalau anda memakain jasa seorang arsitek , pastikan arsitek yang anda pakai benar-benar mengerti keinginan anda , berdasarkan pengalaman keluarga say tentang memakai arsitek . Arsitek yang kami pakai jasanya tidak bisa mengerti apa yang kita inginkan , dan itu pasti akan sangat mengecewakan . bukan hanya anda yang akan sangat kecewa . pastinya istri anda juga akan sngat kecwa .

4. Tentukan jasa tenaga pembangunan yang ahli , dan selesai pada waktunya . Jangan lupa jelaskan pada mereka bagaimana cara kerja mereka yang akan anda inginkan . jangan sampai ada selisih paham tentang cara kerja anda dan cara kerja mereka . Tentunya itu akan sangat menghambat waktu deadline rumah impian anda .

5. Jangan lupa juga untk selalu memperhatikan setiap detail yang anda inginkan ..

SELAMAT MENCOBA :)

Selengkapnya...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
dee'dee. Diberdayakan oleh Blogger.